MASA SMA

Teringat awal masuk masuk SMA

Disebuah Sekolah asrama yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan

SMUDAMA
Sekolah dipegunungan…

Sepanjang pandangan mata…
Membentang gunung dan lembah…

Pandanglah hamparan luas menghijau
Alam membentang melukis panorama
Di atas bukit andalan Smudama
Di kemegahan butta Anging Mammiri

Ketika menginjakkan kaki di Sekolah yang masih seumur jagung…
Kami mendengar cerita…

Cerita tentang sayap-sayap Smudama yang telah dikepakkan para senior…
Cerita tentang ketangguhan mereka
Cerita itu membuat  kami para junior malu untuk mengeluh.

Tentang Air
Tentang Mati Lampu
Tentang Kerasnya hidup di Smudama
Tentang ulangan harian pertama “fisika”  yang mengurai air mata
Tentang “cubitan” Guru Sejarah
Tentang “tatapan merah” Guru Matematika
Tentang “teman” Guru PPKN yang tak ada habisnya
Tentang “satire pacaran” Guru Kimia

Dipagi hari yang indah
Ketika semua orang bergegas menyiapkan diri menyambut hari
Diiringi lantunan “Bidadari” disudut asrama
Bersautan dengan lantunan “Shepia” disudut yang lain

Disore hari yang cerah
Ketika sebagian siswa berkumpul dipojok asrama
Menatap luasnya hamparan pepohonan hijau
Sambil memetik gitar dan bersenandung

KERINDUAN

Ketika kabut mulai menyelimuti
Hawa dingin mulai menusuk
Suara Azan memecah keheningan
Memanggil siswa meyambut malam

Ketika rindu keluarga memuncak
Canda tawa teman adalah pelipur lara
Ketika rindu rumah memuncah
Kejahilan teman memancing senyuman

Kami hidup dengan kerangkeng asrama
Kami adalah anak gunung
Kami berdiri diatas bukit Andalan

Smudama bukan untuk mereka yang manja
Smudama bukan untuk mereka yang mudah menyerah
Smudama bukan untuk mereka yang mudah mengeluh

Tiap zaman punya cerita
Tiap cerita punya zaman

SMUDAMA tempat terindah
Tempatku memenukan Bidadari

late post : Amigos  IKA Smudama
Dan untuk yang menyebut sekolah kami kampungan