Teori Mestakung Prof Yohanes Surya
Mestakung adalah akronim dari Semesta Mendukung. Ini adalah hukum alam dimana ketika suatu individu atau kelompok berada pada kondisi kritis maka semesta (dalam hal ini sel-sel tubuh, lingkungan dan segala sesuatu disekitar dia) akan mendukung untuk dia keluar dari kondisi kritis.
Apapun kondis kritis yang anda ciptakan, percayalah Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan mestakung untuk membantu anda keluar dari kondisi kritis itu. Anda akan keluar sebagai pemenang.
Mestakung tercipta dalam 3 tahapan Krilangkun yaitu KRItis, LANGkah dan TeKUN.
Menempatkan diri pada kondisi kritis dapat dilakukan dengan bermimpi sesuatu yang besar. Menciptakan kondisi tertentu sehingga jika tidak mendapatkan hal yang diimpikan atau direncanakan itu akan timbul kerugian sampai dengan adanya rasa malu di masyarakat. Kondisi ini harus benar-benar terasa kritis.
Saat dalam kondisi kritis. Hal yang wajib dilakukan adalah melangkah. Tidak melangkah berarti binasa oleh kondisi kritis itu.
Seorang yang dikejar anjing galak (berada pada kondisi kritis) akan binasa jika ia tidak melangkah (lari). Mestakung tidak akan bekerja jika ia diam saja.
Ketika melangkah itu, kita melihat jalan keluar terbuka.
Saat melangkah, akan terasa terpaan angin, akan nampak ombak yang siap menyurutkan langkah. Jangan takut atau mundur, langkah tetap harus diayun dengan tekun. Ketika tekun melangkah, saat itulah mestakung bekerja.
Baca juga
Tips Belajar Cerdas
Apakah Mestakung Pasti Terjadi?
Setelah ketekunan, apakah mestakung pasti terjadi?
Bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At Takwiir:28-29).
Oleh karena semua kembali pada kehendak Allah SWT maka hendaklah dalam ketekunan menjalani langkah, dibarengi dengan usaha mendekatkan diri dan memohon keridhaanNya. Sehingga atas kehendakNnya terjadi mestakung.
Jika semua terjadi hanya atas kehendak Allah SWT, perlukah ada titik kritis dan melangkah sebagai awal dari mestakung?
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S Ar-Ra’d: 11)
Kehendak Allah SWT menciptakan mestakung tidak akan pernah dilepaskan dari usaha menempatkan diri pada titik kritis, menjalani dan menekuninya.
Sebagian orang telah menjalani berbagai kemudahan atas usahanya, sementara yang lain tertatih karenanya.
Seorang yang akan menempuh suatu ujian, diberi kesehatan sehingga dapat belajar baik, diberi kemudahan untuk memahami. Ketika berangkat menuju tempat ujian, dilapangkan jalannya, dihindarkan dari kemacetan dan hambatan. Sehingga ketika ujian, semua seakan-akan mendukungnya mencapai kesuksesan
Disisi lain, ada yang harus menghadapi berbagai hambatan dalam belajar, ketidaktenangan karena munculnya permasalahan tak terduga. Ketika berangkat menuju tempat ujian, dihadapkan pada masalah-masalah yang menguras pikiran dan tenaga. Sehingga ketika ujian, semua seakan-akan menghambatnya mencapai kesuksesan
Baca juga
Jalanku Menuju Kegagalan
Ping balik: Jamil Mahuad, Pemimpin Perubahan Yang Kalah | auliamaharani