Seiring penggunaan plastik yang sangat sering dalam kehidupan sehari-hari, plastik seolah-olah telah menjadi sebuah kebutuhan yang harus selalu tersedia.
Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Sejarah Penemuan Plastik
Plastik pertama kali di temukan pada tanggal 14 November 1863 oleh seorang warga Amerika berkebangsaan Belgia, dia adalah Leo Hendrik Baekeland yang merupakan seseorang yang ahli dalam bidang kimia. Plastik yang di temukan oleh Leo Hendrik Baekeland adalah plastik yang berjenis bakelit ( plastik yang tahan panas).
Jenis plastik yang sering kita temui sekarang yaitu bakelit.
Namun, terdapat jenis plastik lain yang bersifat lunak (seluloid). Plastik jenis ini ditemukan oleh John Wesley Hyatt, bahan yang digunakannya adalah berupa campuran dari selulosa nitrat dan kamfor yang di larutkan dalam alcohol, yang menghasilkan plastik yang dinamakan seluloid. Sifatnya yang kurang tahan terhadap panas dan mudah terbakar membuat seluloid ini tidak terpakai dalam industri bahan plastik.
baca juga
Kakek Dalam Kotak Sampah
Dampak Sampah Plastik Bagi Kesehatan
Penggunaan plastik yang memudahkan kehidupan sehari-hari ternyata memiliki dampak negatif secara langsung maupun tidak langsung pada kehidupan manusia dan alam sekitar. Salah satu dampak negatif plastik adalah sampah.
INDONESIA MENJADI PENYUMBANG SAMPAH PLASTIK TERBESAR KEDUA DIDUNIA SETELAH CINA
Sampah sisa penggunaan plastik dapat dengan mudah terlihat disekitar kita, sejauh mata memandang. Penguraian plastik menjadi dioksin didalam tubuh sangat berbahaya bagi kesehatan. dapat menyebabkan kanker dan kerusakan sistem syaraf
Zat karsinogenik yang keluar dari pengunaaan botol atau plastic saat terkena paparan panas akan menyebabkan peradangan pada paru – paru.
Selain berdampak langsung pada tubuh manusia, bahan kimia yang penuh racun seperti Bisphenol A, Styrene Trimer serta Polystyrene dapat mencemari air yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Saat ini, masyarakat mencoba menghancurkan sampah plastik dengan melakukan pembakaran, namun, proses pembakaran ini akan membuat atmosfer terkontaminasi. Ketika sampah plastik dibakar, bahan kimia yang menjadi racun akan menyebar ke udara yang menyebabkan polusi udara
Dampak Sampah Plastik Bagi Alam
Selain merusak air dan udara, plastik yang susah atau lama terurai dapat mengakibatkan kesuburan tanah menjadi menurun. Hal ini disebabkan sirkulasi udara dalam tanah menjadi terhalang sehingga ruang gerak makhluk bawah tanah pun menjadi terhambat dan tergangggu. Sementara makhluk bawah tanah adalah untuk menyuburkan tanah

Hewan yang berada di laut pun mengalami dampak negatif dari sampah plastik. Sampah plastik yang di buang ke perairan sungai atau laut sangat besar peluang bagi hewan tersebut untuk terjerat plastik.

“JANGANLAH KAMU MEMBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI !”
(Qs al-Baqarah/2:11-12)
MEREKA MENJAWAB, “SESUNGGUHNYA KAMI ORANG-ORANG YANG MENGADAKAN PERBAIKAN”
INGATLAH, SESUNGGUHNYA MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG MEMBUAT KERUSAKAN, TETAPI MEREKA TIDAK SADAR
Ping balik: Pelayan Masyarakat Yang Bertingkah Sebagai Raja – Berbatas Cakrawala