Bekerja Efektif Dengan Peta Pikiran


Ide cemerlang terkadang muncul di waktu dan tempat yang tak terduga

Saat sedang bekerja, mengetik di depan komputer atau sedang membuat perencanan bisnis, kadang terjadi kebuntuan yang membuat kita berpikir tidak dapat melakukan apa-apa. Namun, terkadang saat sedang duduk atau melakukan hal lain selain bekerja, muncul ide-ide baru terkait pekerjaan, keluarga, dan lain-lain yang sangat kita butuhkan. Pikiran kita menerawang, merangkai ide-ide tersebut dalam pikiran.

Beberapa saat kemudian, ketika kita mengerjakan sesuatu yang lain, ide yang sebelumnya telah terangkai dengan indah, hilang tak berbekas. Seberapa keraspun usaha yang kita lakukan, tak ada petunjuk yang terpikirkan.

Ini terjadi bukan karena pikun, bukan juga karena pelupa. Kondisi ini sangat lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hal ini sangat merugikan karena terkadang ide yang terlupakan adalah ide cemerlang yang akan membantu kita menyelesaikan permasalahan di tempat kerja, rumah, ataupun di tempat lain

Untuk menghindari lupa dan hilangnya kesempatan mewujudkan sebuah gagasan terbaik, maka kita memerlukan bantuan pengingat berupa catatan. dalam perumpamaan disebutkan bahwa termasuk kebodohan jika setelah mendapatkan buruan, kemudian ditinggalkan terlepas begitu saja tanpa pengaman. Bisa jadi buruan tersebut lepas atau malah dimangsa hewan lain.

Cara termudah untuk melakukan pencatatan ide adalah dengan menggunakan metode peta pikiran atau mind map. Metode ini dikembangkan oleh seorang ahli pengembangan potensi manusia bernama Tony Buzan pada tahun 1974 di Inggris. Teknik ini memungkinkan seseorang mencurahkan gagasan secara bebas menggunakan kata sederhana, gambar, simbol, dan lain-lain

Struktur dasar dalam pembuatan peta pikiran adalah menuangkan kata kunci atau simbol dari ide utama di tengah kertas. Setelah itu, ide dikembangkan dengan menuangkan kata kunci dari hal-hal yang terpikirkan dan selaras dengan ide utama. Kata-kata ini kemudian dihubungkan dengan garis-garis yang berpusat pada ide utama.

Kadang, saat menyusun mind map, seseorang hanya mampu menuangkan ide utama saja, atau ditambah beberapa ide tambahan yang relevan namun belum sepenuhnya dapat menjabarkan ide utama. Ini adalah hal yang biasa, tinggalkan lembaran mind map tersebut di meja. Setelah beberapa waktu,akan muncul ide-ide baru yang akan melengkapi ide utama. Hal tersebut akan terjadi terus menerus sampai ide utama betul-betul terjabarkan.

Penjabaran ide ini tidak akan terjadi jika ide utama tidak dituangkan dalam bentuk goresan awal mind map. Proses penjabaran ini membuat kita akan berpikir sistematis dan menyeluruh atas masalah yang dihadapi. Penyusunan mind map tidak menuntut penjabaran ide dalam sekali penulisan, melainkan dapat melalui proses yang bertahap. Penggunaan mind map dimaksudkan untuk menangkap ide-ide yang muncul secara tak terduga

Saat ini, metode main map telah banyak dikembangkan dan diteliti untuk membantu manusia mengembangkan potensi terbaik dari dalam diri masing-masing, . Salah satu pengembangan mind map yang sangat terkenal dalam proses perencanaan adalah metode SWOT. Ide utama dituangkan ditengah atau dibentuk dengan berbagai variasi yang ada saat ini, kemudian dijabrakan dalam empat bagian utama yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

Perkembangan teknologi saat ini juga sangat membantu proses penuangan ide serta penjabarannya dalam bentuk mind map. Berbagai aplikasi berbasis web, android dan ios dapat kita temui dengan mudah. Salah satu aplikasi yang menurut saya mudah digunakan adalah simple mind.

Aplikasi simple mind dapat diunduh dari App Store ataupun Play Store. Aplikasi ini menawarkan dua varian yaitu simple mind lite untuk yang gratis dan simple mind pro untuk yang berbayar. Kedua varian ini dibedakan dari banyaknya fitur yang dapat digunakan, salah satunya adalah fitur penyimpanan dan pencetakan.

Kekurangan dari aplikasi ini adalah saat pengguna berpindah platform dari IOS ke Android ataupun sebaliknya. Pembelian simple mind pro pada App Store tidak serta merta membuat pengguna memiliki fitur pro saat mendownload melalui Play Store. Pengguna harus membeli ulang simple mind pro jika berpindah platform.

Apapun media yang digunakan dalam penyusunan Mind map, tetap akan sangat membantu proses penemuan solusi inovatif dan memudahkan proses pengidentifikasian masalah. Dengan kebiasaan menuangkan ide serta menjabarkannya, maka seseorang akan bekerja lebih efektif dan efisien.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s