Selama satu dasarwarsa terakhir, aku dan dia berjarak 1417 km
Berpisah lewat pandangan, ungkapan rindu dalam pesan singkat adalah rutinitas yang kami jalani
Semalam..
Seperti yang terjadi sebelumnya..
Kami kembali berpisah
Dia mengantarku ke Bandara..
Kembali berjarak 1417 km..
Kami menikah pada usia yang bisa disebut sangat muda, Umur kami saat itu 20 Tahun
Kami lahir di tahun yang sama, Bulan yang sama
Saat itu..
Saya baru terangkat menjadi pegawai negeri sipil disalah satu kementerian
Dia menjalani tahun pertamanya sebagai mahasiswi kedokteran di Makassar.
Kami teman sekelas di SMA, tempat cinta itu bersemi.
Disebuah sekolah yang letaknya jauh dari pusat kota.
Dipegunungan yang indah.
Kami telah melewati satu dekade pernikahan
Hal terindah dari gundahnya hati ketika berpisah adalah ketika kukecup keningnya dan dia berucap cepat pulang…
Saat ini saya masih bekerja dikementerian yang sama dan Dia sedang menjalani pendidikan dokter spesialis.
Kami memiliki dua orang anak, yang tertua seorang perempuan dan seorang anak laki-laki, pelengkap kebahagiaan kami.
Semalam,
Seperti yang terjadi sebelumnya..
Kami kembali berpisah
Pandanganku tak lepas ketika dia meninggalkan pelataran bandara
Perpisahan seperti ini telah terjadi berkali-kali, tapi rasa itu tetap sama
Seakan-akan itu yang pertama
Kaki ini tetap berat melangkah
Pandangan ini tetap pada tempatnya dan tak mau berpaling
Tunggu aku di Makassarmu
Tempat labuhan semua mimpiku
Tunggulah aku di kota itu
Tempat labuhan semua mimpiku